Tim PKMS Unsulbar Buka Peluang Baru Perkenalkan Produk Olahan Kelor Untuk Cegah Stunting

SULBAR99NEWS.COM – Sejumlah dosen Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) kembali melakukan Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS), Sabtu (22/7/2023).

PKMS ini dilakukan dalam rangka memperkenalkan salah satu pangan nabati yang sebenarnya memiliki nilai gizi tinggi yakni daun kelor, program ini dilaksanakan di area Gonda Mangrove Park, Desa Laliko, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Pada kesempatan ini tim PKMS juga didampingi oleh komunitas Sahabat Pesisir yang menjadi mitra pada kegiatan ini.

Baca Juga  Hingga September 2025, Sulbar Mencatat 831 Warga Terserang DBD dan 74 Malaria: Peringatan Serius

Adapun tema yang diangkat pada PKMS ini yakni “PKM Produk Inovasi Olahan Daun Kelor Moringa Oleifera yang terdiri dari Burger, Es Teh, Cilok, Keripik atau BESTIE, hal ini dilakukan sebagai upaya penanggulangan stunting di wilayah ini.

“Daun kelor memiliki kandungan Quercetin yang merupakan salah satu antioksidan yang dapat membantu mereduksi tekanan darah”, kata seorang anggota Tim PKMS, Nurhidayah.

Baca Juga  Tekan Angka Penderita TBC yang Semakin Memprihatinkan, Dinkes Sulbar Lakukan Ini

Dalam kegiatan ini, Tim PKMS melakukan demonstrasi cara pembuatan sejumlah olahan makan berbahan dasar kelor.

Sementara itu, Ketua Komunitas Sahabat Pesisir Azhari menuturkan, bahwa masyarakat sangat perlu mengetahui manfaat dan cara mengolah kelor dengan tepat.

“Kepada ibu-ibu diharapkan bisa mulai mempraktikkan cara mengolah kelor yang tepat di rumah masing-masing”, tutur Azhari.

Ketua Pelaksana PKMS, Firdaus berharap edukasi tentang pengolahan makanan berbahan dasar daun kelor ini penting dilakukan untuk mencegah stunting, apalagi daun kelor mudah diperoleh di lingkungan warga.

Baca Juga  Operasi Katarak, Kemensos Boyong Dokter Spesialis dan Perlengkapan ke RS Kondosapata Mamasa

“Semoga kegiatan ini dapat menginspirasi warga Desa Laliko, utamanya Ibu-Ibu, agar dapat mengolah tanaman kelor menjadi aneka masakan inovatif yang bernilai gizi tinggi, diharapkan melalui makanan yang bergizi kita dapat mencegah kasus stunting di Sulawesi Barat”, harap Firdaus.

(Indra Saputra)

Editor: Indra Saputra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *