MAJENE, Anggota DPRD Sulbar, Muhammad Dalif Arsyad, menggelar reses dalam rangka menyerap aspirasi masyarakat pada reses tahap l masa sidang kedua tahun anggaran 2023 di Dusun Galungpa’ara, Desa Pamboborang, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat. Jumat, (03/02/2023).
Selain Kepala Dusun Galungpa’ara, sejumlah pemuka masyarakat juga menyempatkan hadir dalam kegiatan penyampaian aspirasi tersebut.
Dalam kegiatan itu, Ketua Fraksi Kebangkitan Nasional DPRD Sulbar, Dalif Arsyad pada sesi awal menerima sejumlah usulan dan masukan prioritas dari perwakilan masyarakat, baik kelompok tani, demikian halnya masyarakat yang lain menyampaikan dalam pertemuan itu.
Basri, anggota Kelompok Tani berharap lambannya pendistribusian akibat kurangnya media transfortasi dapat tertangani dengan bantuan roda tiga (bentor).
“ setidaknya yang dapat membantu distribusi hasil pertanian yang cocok itu roda tiga,” harap Basri.
Demikian halnya Hasanuddin yang berharap peningkatan jalan pemukiman sedapat mungkin dapat dilakukan pembangunannya agar kedepan semakin mempermudah masyarakat pengguna.
”Kami berharap dikesempatan ini agar peningkatan jalan sekira dua kilometer pembangunannya dapat dilakukan, karena jalur ini sifatnya mendesak,” sebut Hasanuddin penuh harap.
Menyusul minimnya fasilitas bus sekolah. Akibatnya, bagi pelajar saat menempuh jarak yang terbilang jauh sering terjadi keterlambatan.
“Seperti tidak ada perhatian pemerintah daerah. Padahal kita punya hak yang sama. Anak anak kami juga butuh pendidikan berlanjut,” ketus M. Said.
Merespon apa yang disampaikan dalam pertemuan itu, politisi PKB itu memastikan usulan terkaver dalam APBD, selama menjadi kewenangan provinsi dan paling lambat bulan depan. “Saya pastikan usulan yang kita sampaikan ini masuk dalam tahun anggaran 2024, selama itu menjadi kewenangan provinsi juga dalam bentuk proposal yang benar dan harus kami terima paling lambat bulan Maret mendatang, “tandas Dalif.
Demikian halnya pada sesi penutup dimana masyarakat ingin agar, peningkatan rumah ibadah, pembangunan pagar pekuburan menjadi perhatian anggota DPRD Provinsi Sulawesi Barat.
Selain itu, kelangkaan sumber air juga menjadi kendala utama. Sekaitan hal itu, pembuatan sumur bor menjadi solusi tepat agar menjadi lebih mudah.

Sementara, M.Saleh, mengatakan, masih minimnya wawasan dan pengetahuan pengembangan hasil pertanian agar lebih meningkat, disebabkan, kurangnya edukasi kepada masyarakat petani tradisional. Olehnya, pengembangan sumberdaya manusia salah satu alternatif dapat dilakukan, agar kedepan bisa lebih baik.
” Agar petani kita taraf hidupnya dapat meningkat, peran serta pemerintah sangat dibutuhkan. Untuk itu berikan ruang petani kita agar bisa berkembang dengan melakukan pelatihan,” tegas M. Saleh.
Reses yang dilaksanakan di Dusun Galungpa’ara, sejumlah usulan dari masyarakat berhasil ditampung. “Insya Allah, semua aspirasi dari masyarakat akan kita perjuangkan, hanya saja sekali lagi, usulan yang disampaikan tentu masuk dalam kewenangan DPRD provinsi Sulbar agar dapat terakomodir pada APBD 2024,” imbuh Dalif. (Satriawan)