JAKARTA, Kecamatan Sampaga kabupaten Mamuju, masuk daerah kategori rawan bencana banjir dan longsor. Utamanya Desa Kalonding, Losso dan desa Sampaga.
Upaya dan terobosan yang dilakukan oleh Kepala BPBD Mamuju, Camat Sampaga dan Husain Mansyur selaku, Kabid. Rehabilitasi dan Rekonstruksi
BPBD Sulbar. Melaksanakan Koordinasi, konsultasi Mitigasi bencana dan pembentukan Desa Tangguh Bencana (DESTANA) di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Hal ini, Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana dan Peraturan Kepala BNPB Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh Bencana.
Rombongan diterima oleh Berton Suar Pelita Panjaitan, S.K.M., M.H.M., Ph.D – Direktur Mitigasi Bencana di Gedung Lt 3 Menara BNPB Jalan Pramuka.
Kepala BPBD Mamuju. Muhammad Taslim Sukirno Melalui WA menyampaikan, dirinya melakukan koordinasi berkenaan dengan Kebencanaan. “Kami akan melakukan upaya Mitigasi Bencana dan pembentukan Destana di Kecamatan Sampaga. Insya Allah Beberapa Desa yang rawan Banjir dan Longsor dijadikan Roll Mode percontohan bagi Desa Desa yang ada di Kab Mamuju,” ujar pria murah senyum, lincah dan energi ini.
Mitigasi bencana ini bagian atau langkah yang juga dilakukan sebelum bencana terjadi. Atau memperkecil risiko dan melakukan upaya pencegahan. “Contoh kegiatannya antara lain membuat peta wilayah rawan bencana, serta bagaimana masyarakat dapat di libatkan utamanya warga yang tinggal di wilayah rawan bencana,” tambahnya
Camat Sampaga Muhammad Yusuf menyampaikan, pentingnya kesiapsiagaan dan kerja sama lintas sektor dalam menghadapi potensi bencana. Selain itu, perlunya sinergi antar instansi dan gotong royong dalam upaya membangun ketahanan bencana di masyarakat. Dan juga pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam upaya pencegahan dan mitigasi bencana.
“Kami mengapresiasi BPBD Mamuju, mendukung sepenuhnya program Kebencanaan di Kecamatan Sampaga,” tutupnya. (*)













